Temukan Berbagai Tips Menarik di Situs Ini

Selain COVID-19, Virus Ini Juga Bisa Jangkiti Kamu saat Pandemi

Selain COVID-19, Virus Ini Juga Bisa Jangkiti Kamu saat Pandemi

Wabah coronavirus atau COVID-19 yang sudah menjangkiti lebih dari 100 ribu orang Indonesia membuat kehati-hatian masyarakat akan virus ini kian meningkat. Kebijakan dan tindakan pencegahan dilakukan secara masif untuk menekan paparan sebaran COVID-19. Meski begitu, tidak cukup banyak penduduk yang mengetahui dan menyadari bahwa SARS-CoV-2 bukanlah satu-satunya virus yang berbahaya semasa pandemi ini.

Selain COVID-19, DBD juga banyak terjadi

Seperti yang diberitakan dalam portal Bisnis.com pada Juni silam, Provinsi Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan melaporkan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi tahun ini. Ketujuh provinsi ini juga merupakan wilayah dengan kasus COVID-19 yang tinggi.

Pada Maret lalu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto, mengungkapkan jika kasus DBD pada tahun ini bukan hanya terjadi karena musim hujan melainkan karena turunnya logistik kesehatan akibat wabah COVID-19.

Lantas, bagaimanakah seseorang bisa terjangkit DBD?

Dilansir dari laman Hello Sehat, penyakit DBD disebabkan oleh satu dari empat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus yang menggigiti kaki atau leher manusia. Virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, atau DEN-4 yang dibawa nyamuk tersebut masuk ke dalam darah manusia dan menginfeksi sel-sel kulit di sekitarnya. Semakin banyak sel sehat yang terinfeksi membuat sistem imun menghasilkan antibodi khusus untuk menetralkan partikel virus dengue tadi. Proses inilah yang membuat penderita merasakan gejala-gejala demam berdarah.

Gejala-gejala DBD

Demam berdarah terklasifikasi dalam dua kategori, yakni taraf awal dan parah. Untuk demam berdarah taraf awal, gejala umumnya meliputi demam tinggi (mencapai 40 derajat celcius), sakit kepala parah, nyeri bagian belakang mata, ruam atau bintik merah di kulit, mual dan muntah, serta nyeri otot dan sendi.

Sedangkan demam berdarah parah (yang dikenal dengan dengue hemorrhagic fever) memiliki gejala awal seperti muntah terus-menerus, sakit perut yang menyakitkan, serta sulit bernapas setelah demam awal mereda. Pada kondisi ini, penderita juga bisa mengalami pendarahan serius di hidung, gusi, atau bawah kulit, kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening, hingga kematian.

Penyakit ini umum meningkat selama dan setelah musim hujan di area tropis dan subtropis. Tak ayal, di masa pancaroba plus pandemi seperti sekarang ini kasus DBD masih cukup tinggi. Oleh sebab itu, kenakanlah lotion antinyamuk dan seringlah menyemprot kamar tidur dan rumahmu dengan obat pembasmi nyamuk setiap hari agar kamu dan keluarga bisa terhindar dari virus ini juga. (AP)