COVID-19 Buat Penerbangan Ini Pecahkan Rekor!
Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 sudah melumpuhkan bisnis penerbangan sejak awal outbreak di pertengahan Februari lalu. Berbagai maskapai internasional, low cost carrier maupun full service, sama-sama menghadapi kekacauan karenanya. Scoot, Ryanair, Cathay Pacific, Korean Air, hingga Delta Airlines perlahan mengurangi jadwal penerbangan ke daratan Cina dan berakhir dengan memarkirkan ratusan armada mereka di bandara home base masing-masing karena okupansi yang menurun drastis.
Sepotong cerita di atas adalah situasi yang dihadapi seluruh maskapai internasional secara umum. Namun, ada satu maskapai yang justru membuat heboh pengamat dunia aviasi dalam situasi pandemi ini. Pasalnya, maskapai itu berhasil memecahkan rekor penerbangan tanpa henti terpanjang atau longest nonstop flight. Yap, maskapai itu adalah Air Tahiti Nui—sebuah perusahaan penerbangan milik Polinesia Prancis yang berbasis di Papeete, Tahiti.
Bagaimana hal itu bisa terjadi?
TN64, nomor penerbangan tersebut, melayani penerbangan dari Tahiti International Airport di Papeete menuju Charles de Gaulle Airport di Paris. Normalnya, penerbangan tersebut perlu berhenti atau melakukan transit di Los Angeles Airport untuk pengisian ulang bahan bakar dan/atau pertukaran penumpang. Akan tetapi, regulasi bandar udara Los Angeles terkait coronavirus (yang mewajibkan semua penumpang maupun kru penerbangan transit untuk melewati pos pengecekan imigrasi) membuat kru penerbangan TN64 memutuskan untuk tetap melanjutkan penerbangan tersebut tanpa melalui perhentian di Los Angeles.
Kebetulan penerbangan pada 14 Maret itu tidak terisi penuh oleh penumpang. Sehingga, beban yang diangkut pesawat Boeing 787 Dreamliner tersebut membuatnya mungkin untuk terbang langsung selama 18 jam 45 menit menuju Paris tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar di Los Angeles. Karena itulah, TN64 berhasil terbang melewati 9.765 mil atau sekitar 18.000 kilometer!
Penerbangan kali itu melampaui rekor penerbangan komersial tanpa henti terjauh yang kini dipegang oleh Singapore Airlines dengan rute Singapura menuju New York, yang melewati 9.000 mil atau sekitar 16.600 kilometer. Hmm, menurutmu apakah penumpang TN64 pada 14 Maret lalu beruntung? Barangkali ya, barangkali tidak. Yang jelas, Air Tahiti Nui berhasil memecahkan rekor, walau mungkin hanya terjadi satu kali. (AP)