Castle Truck Milik Keluarga Siezen

Ketika truk ini berjalan di jalan raya, mungkin sebagian besar dari kita menyangka bahwa truk ini hanyalah truk biasa tanpa ada kejutan di dalamnya. Tunggu sampai truk ini berhenti dan bertransformasi menjadi sebuah house truck layaknya kisah fantasi. Kamu akan terkejut dengan perubahannya. Bagian belakangnya akan terbuka, memunculkan sebuah tangga yang membantu penghuni untuk masuk ke dalamnya dan sebuah pilar layaknya istana akan berada di sisi kanan dan kirinya. Sesuatu yang mungkin belum pernah kamu lihat, meskipun sudah melihat berbagai properti Indonesia yang unik sekalipun.
Truk milik pasangan Justin dan Jola Siezen ini memang bukan sebuah truk biasa. Pasalnya, truk ini selalu digunakan oleh pasangan Siezen untuk berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Profesi Justin sebagai seorang pemain akrobat membuatnya harus berada di jalan setiap waktu. Dan untuk membuat istrinya Jola serta anaknya Piko tinggal dengan nyaman, Justin mengubah truk miliknya menjadi sebuah rumah dalam bentuk kastil. Berkat usaha Justin, pepatah yang berbunyi “Rumahku, Istanaku” menjadi nyata bagi keluarga ini. Yap, this truck is greater than something we can imagine!
Meski truk ini memiliki ruang yang terbatas, jangan bayangkan jika ruang di dalamnya hanya disulap sebagai kamar tidur! Yap, Justin dengan cerdiknya mengubah ruang terbatas menjadi ruangan yang bersekat-sekat seperti rumah huni pada umumnya. Ada dapur mungil yang berada di tengah truk, ruang penyimpanan yang berada di sudut-sudut truk untuk menyimpan pakaian dan juga peralatan makan, kamar tidur yang ekstra nyaman, toilet, bahkan ada balkon yang berada di roof top. Untuk sumber energi, castle-truck ini memanfaatkan energi surya untuk menghasilkan listrik dari panel surya di atap truk.
Yang paling menarik dari rumah truk milik Keluarga Seizen ini adalah kamar tidurnya. Tidak ada yang menyangka jika ruangan truk yang terbatas ini bisa mempunyai kamar tidur yang sangat nyaman bahkan balkon di atapnya. Untuk kamar tidur, Justin membuat kamar yang berada di bagian atas truk dengan atap tinggi bergaya Indian. Dinding-dindingnya dihias dengan menggunakan wallpaper yang dibuat sendiri oleh Jola. Jola memotong lembar-lembar kertas musik dan juga lirik lagu kemudian menyatukannya menjadi sebuah wallpaper yang rustic dan juga klasik. Setiap lagu dan lirik yang dipotong pun tidak sembarangan; semuanya mengandung baris kalimat yang membuat penghuni bisa tidur dengan nyenyak.