Temukan Berbagai Tips Menarik di Situs Ini

Bermain Musik Menurunkan Risiko Demensia: Mitos atau Fakta?

Bermain Musik Menurunkan Risiko Demensia: Mitos atau Fakta?

Bermain alat musik sering dikaitkan dengan ekspresi seni dan kesenangan. Tetapi, apakah benar aktivitas ini membantu menurunkan risiko demensia atau sekadar mitos belaka? Berikut analisis ilmiah dari berbagai studi dan pendapat para ahli, serta kapan sebaiknya konsultasi ke dokter saraf terbaik.

Pengaruh Bermain Musik terhadap Kesehatan Otak

Bermain alat musik adalah aktivitas multi-sensorial yang artinya aktivitas ini melibatkan sistem gerak motorik, pendengaran, memori, dan emosional. Aktivitas ini membuat otak seperti mendapatkan “latihan” mental dari bermain musik.

Apakah Benar Musisi Mempunyai Risiko Demensia Lebih Rendah?

Melansir dari MedicalNewsToday, beberapa studi membuktikan bahwa orang yang bermain alat musik atau aktif mendengarkan musik memiliki peningkatan daya ingat sekitar 6% hanya dalam 6 bulan. Konsep ini disebut “cognitive reserve”, yaitu semacam cadangan respons saraf yang membuat otak lebih tahan terhadap kerusakan akibat penyakit neurodegeneratif.

  • Analisis menunjukkan bahwa orang yang rutin bermain alat musik berisiko demensia 36-41% lebih rendah dibanding yang tidak bermain musik sama sekali.
  • Penelitian meta-analysis yang diposting di situs Pub Med membuktikan bahwa musisi senior memiliki kemampuan lebih tajam dalam menyimak ucapan di lingkungan berisik. Ini membuktikan bahwa otak mereka lebih adaptif terhadap distraksi suara.
  • Studi dari Japanese Gerontological Evaluation Study dengan 52.601 orang lansia menunjukkan bahwa orang yang terlibat musik, karaoke, atau paduan suara mempunyai risiko lebih rendah terkena demensia.

Bermain Musik Bukan Pencegah Mutlak

Meskipun banyak studi membuktikan bahwa bermain musik memberi keuntungan terhadap fungsi otak dan saraf, namun tetap belum bisa dipastikan. Meski efektif sebagai terapi, tapi fungsi kognitif seseorang tetap bisa menurun tergantung pada faktor genetika, kesehatan umum, dan intervensi medis.

Jika Anda ingin menjaga otak agar tetap tajam saat menua, tidak ada salahnya mencoba terapi musik dan belajar bermain alat musik.

  • Belajar alat musik secara rutin lebih bermanfaat daripada hanya mendengarkan musik.
  • Gabungkan musik dengan aktivitas sosial seperti paduan suara atau karaoke.
  • Jaga gaya hidup sehat seperti tidur cukup, olahraga, dan cek kesehatan rutin.

Semua ini bisa menjadi bagian dari strategi preventif yang mendukung fungsi kognitif jangka panjang. Selain itu, jika khawatir dengan fungsi otak atau keluarga punya riwayat demensia, diskusikan dengan dokter saraf terbaik untuk panduan dan diagnosis akurat.



Leave a Reply

Your email address will not be published.