Waspada, Jangan Salah dalam Penggunaan Fog Lamp Mobil

Fog lamp atau lampu kabut adalah salah satu fitur wajib pada mobil yang dipasarkan di beberapa negara di Eropa. Namun lampu jenis ini mulai banyak diaplikasikan pada mobil-mobil di Indonesia. Bahkan kini fog lamp dianggap sebagai salah satu komponen penting pada mobil, sama pentingnya seperti melindungi mobil dari Asuransi Kendaraan Bermotor dari asuransi umum Chubb. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak pengendara yang tidak memahami penggunaannya dan justru membahayakan pengendara sekitarnya.

• Fog lamp sebagai aksesoris mobil

Banyak orang menganggap bahwa fog lamp adalah bagian dari aksesoris mobil yang membuat tampilan mobil menjadi semakin keren. Tak sedikit pemilik mobil yang kemudian memodifikasinya, seperti mengganti lampur orginal fog lamp dengan lampu LED atau memasang aksesoris tambahan, agar terlihat lebih keren saat dinyalakan. Banyak juga pengendara yang menyalakan lampu ini sepanjang berkendara pada malam hari. Padahal hal-hal itu salah karena tidak sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaannya. Selain itu, menyalakan lampu secara berlebihan akan membuat pengendara di depan Anda merasa silau karena banyaknya sumber cahaya dari mobil Anda.

• Pengganti lampu utama

Saat mulai memasuki senja, banyak yang memilih untuk menyalakan fog lamp dibandingkan dengan lampu utama. Alasannya karena suasana sekitar sudah mulai sedikit gelap tapi masih terlalu terang untuk menggunakan lampu utama. Padahal ini tidak dapat dibenarkan karena fog lamp memiliki sinar yang fokus mengarah pada satu titik sehingga kurang tepat jika digunakan untuk tujuan meningkatkan visibilitas pengendara.

Sebenarnya, fog lamp adalah lampu yang hanya boleh dinyalakan dalam kondisi hujan lebat, berkabut, berkendara di tengah asap, atau lain sebagainya. Cahaya pada lampu ini akan memberikan peringatan pada mobil di sekitar Anda mengenai keberadaan mobil Anda. Itulah sebabnya fog lamp saat ini tidak hanya dipasang pada bagian depan mobil saja, tetapi juga pada bagian belakang mobil. Dengan begitu, pengendara di belakang juga dapat mengatur jarak aman dengan kendaraan Anda. Cara ini jauh lebih aman dibandingkan jika Anda menggunakan lampu hazard sebagai penanda keberadaan kendaraan Anda.